• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

    Dari Limbah Pukat Ikan (jaring hantu/ghost nets) Di sulap Jadi Karya Seni Yang Menarik

    trawlmediaindonesia
    3/21/2025, 22:18 WIB Last Updated 2025-03-21T15:19:13Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    trawlmediaindonesia.id

    Jakarta -Pembukaan pameran Seni bertajuk Ghost Net: Awakening the Drifting Giants di Museum Bahari, Penjaringan, Kamis (20/3/25). 


    Pameran dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno didampingi Walikota Jakarta Utara  Ali Maulana Hakim yang disaksikan oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath


    Dalam sambutannya Rano menuturkan pameran ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif yang menarik.

    " Pameran ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif yang menarik . tetapi juga menginspirasi semua pihak untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, ekosistem laut dan pesisir serta mengatasi perubahan iklim, demi masa depan yang lebih baik ," ucapnya.


    Sementara itu, Gita Kamath menjelaskan, pameran menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta.


    "Pameran menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta. Semua karya seni yang ditampilkan jelas Gita, terbuat dari limbah pukat ikan (jaring hantu/ghost nets) yang dirangkai kelompok seniman Kepulauan Selat Torres Australia, Erub Arts.'jelasnya.


    "Pameran ini menciptakan sebuah platform untuk mengeksplorasi berbagai tantangan lingkungan bersama, termasuk pengurangan limbah plastik dan konservasi laut." Imbuhnya. 


    Yuk datang dan lihat-lihat karya seni ini yang hanya dapat dijumpai di Museum Bahari sampai 31 Agustus 2025 mendatang. 


    Kalian juga bisa berpartisipasi dalam lokakarya membuat ikan pari mini dari jaring ikan. Ada juga workshop edukasi pengelolaan dan dampak sampah di lautan.


    Hanya di Museum Bahari! 



     (Toto S)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini