trawlmediaindonesia.id
Jakarta - Driver ojek online (ojol) rentan dimanfaatkan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengantarkan paket terlarang, salah satunya narkoba. Hal ini tentunya berisiko bagi driver ojol itu sendiri.
Kekhawatiran semacam ini disampaikan oleh Agus Setiawan, driver ojol saat bertemu dengan Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko dalam kegiatan 'Jumat Curhat' Polsek Kelapa Gading bersama komunitas ojol di Mapolsek Kelapa Gading, Jalan Kelapa Nias Raya, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menjawab Agus, Kompol Seto meminta agar ojol langsung melaporkan hal itu ke kantor polisi terdekat. Seto menjamin keamanan ojol selama memang terbukti tidak ada keterlibatan dengan jaringan narkoba.
"Segera infokan ke polsek terdekat atau kantor polisi yang terdekat di sekitar rekan-rekan. Kebetulan saya dulu bagian cyber berdasarkan pengalaman saya si pemesan barang tersebut bisa kita lacak dengan nomor ID ataupun aplikasi ojek online, nanti kita akan berkoordinasi dengan project pusat maupun lain-lainnya," kata Seto dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
Pada kesempatan itu, Seto juga mengimbau komunitas ojol mewaspadai aksi pencurian motor (curanmor) yang kian marak. Ia mengimbau para ojol tidak memarkirkan sembarangan kendaraannya.
"Saya baca sering kehilangan juga kemarin di Jalan Pegangsaan Dua terjadi perampasan motor, untuk itu saya ingatkan kepada rekan-rekan supaya lebih berhati-hati berkendaraan khususnya di malam hari apalagi melewati jalan yang sepi," imbuhnya.
Lebih lanjut ia meminta agar komunitas ojol, khususnya yang berada di wilayah Kelapa Gading, tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Ia meminta kepada rekan-rekan ojol agar segera melapor apabila mendapati adanya gangguan kamtibmas.
"Ke depan bila rekan-rekan menemukan pelaku kriminal, tolong jangan main hakim sendiri. Saya melihat rekan-rekan komunitas ojek online ini cukup cepat berkumpulnya. Memang sangat membantu kami pihak kepolisian yang di mana rekan-rekan ojek online sering memberikan info melalui media sosial maupun Tiktok, Facebook dan Instagram sehingga memudahkan pihak yang berwajib mendapatkan informasi yang ada di wilayah sehingga kami pihak kepolisian cepat mengambil langkah-langkah dan tindakan," pungkasnya.
