• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

    Pengacara PDIP akan ajukan gugatan ke MK terkait sengketa hasil. Pilkada serentak

    trawlmediaindonesia
    12/01/2024, 20:52 WIB Last Updated 2024-12-01T13:52:18Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    trawlmediaindonesia.id

    Jakarta- DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan akan mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada Serentak 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Langkah ini diambil setelah adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Banten.


    Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, menyebut bahwa pelanggaran yang terjadi melibatkan ketidaknetralan aparat kepolisian hingga rotasi pejabat kepala daerah yang diduga dimanfaatkan untuk memenangkan pasangan tertentu. "Kami sedang mengumpulkan data terkait dugaan pelanggaran, termasuk ketidaknetralan aparat dan pengerahan ASN melalui rotasi camat maupun distribusi bansos," ujar Ronny, dalam keterangan pers nya. (29/11). 


    Ronny juga menyoroti peran penjabat (Pj) kepala daerah yang menurutnya digunakan sebagai alat untuk memobilisasi suara bagi pasangan tertentu, seperti Ridwan Kamil-Suswono di Jawa Tengah. "Rotasi pejabat ini bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan upaya memenangkan pihak tertentu. Hal ini harus diungkap dalam sidang MK," tambahnya.


    PDIP berharap Mahkamah Konstitusi dapat menjadi benteng terakhir demokrasi dengan mempertimbangkan secara luas pelanggaran yang terjadi. "Kami ingin MK tidak hanya fokus pada pasal-pasal formal, tetapi juga mengembalikan kualitas demokrasi yang telah cacat akibat Pilkada ini," tutup Ronny.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini